Dulu, waktu kecil, aku pernah bercita-cita jadi Power Ranger. Serius. Rasanya keren bisa berubah warna-warni, melawan monster, dan punya robot gede yang kalau digabung bisa jadi Megazord. Waktu itu aku yakin betul kalau aku cukup makan banyak, rajin olahraga, dan punya keberanian, aku bisa direkrut jadi Power Ranger cabang Sleman.
Tapi ya, sekarang aku sadar. Itu cuma visi tanpa eksekusi. Alias halusinasi.
Kenyataannya, aku nggak pernah daftar sekolah bela diri, nggak pernah belajar ilmu robotik, dan jangankan jadi pahlawan dunia, masuk klub karate aja nggak sempat. Yang ada, aku malah sering ke warung buat beli mi instan tengah malam. Dari situ aku paham satu hal: mimpi itu gratis, eksekusinya yang mahal.
Visi Tanpa Aksi, Sama Saja Berhalu di Siang Bolong
Di dunia ini, ada dua tipe pemimpi. Pertama, pemimpi yang punya visi, lalu pelan-pelan mengeksekusinya. Kedua, pemimpi yang hanya berandai-andai, tapi nggak pernah ngapa-ngapain.
Tipe pertama adalah mereka yang kalau punya ide, langsung cari cara buat mewujudkannya. Mau jadi penulis? Mulai nulis, kirim ke media, atau bikin blog. Mau jadi pebisnis? Nyoba jualan kecil-kecilan, belajar ke orang yang udah sukses. Mau six-pack? Ya mulai olahraga, bukan cuma beli alat gym terus dijadiin jemuran.
Tapi tipe kedua ini, wah, spesiesnya banyak. Mereka yang sering bilang:
“Pokoknya aku pengen kaya!” (tapi nggak pernah kerja, tabungan nol, hobi rebahan)
“Aku bakal jadi musisi terkenal!” (gitar aja nggak punya, lagu baru satu, itupun belum selesai)
“Harusnya kita bikin usaha bareng, bro!” (cuma wacana, nggak pernah ngumpulin modal)
Sebenarnya, kita semua pernah jadi tipe kedua ini. Pernah punya mimpi, tapi nggak dijalanin. Bedanya, ada yang sadar terus memperbaiki diri, ada yang terus-terusan jadi manusia wacana.
Kenapa Banyak Orang Gagal Mengeksekusi?
Alasan utamanya ada tiga:
1. Malas dan Nyaman di Zona Nyaman
Ini penyakit kronis. Banyak yang pengen sukses, tapi nggak mau ngelewatin prosesnya. Mau jago main gitar, tapi maunya instan. Mau jadi content creator terkenal, tapi males bikin video tiap hari. Mau badan sehat, tapi olahraganya cuma niat doang.
2. Terlalu Banyak Mikir, Nggak Ada Aksi
Orang kayak gini hobi banget nyusun rencana A sampai Z. Bahkan skenario “Bagaimana Jika Alien Menginvasi Saat Gue Mulai Bisnis?” pun udah dipikirin. Tapi ujung-ujungnya? Nggak mulai-mulai.
3. Takut Gagal Sebelum Mulai
Ini klasik. Banyak orang nggak berani mulai karena takut gagal. Padahal, ya, gagal itu bagian dari proses. Kalau bayi takut jatuh pas belajar jalan, selamanya dia bakal ngesot.
Eksekusi Itu Dimulai dari Langkah Kecil
Kebanyakan orang mikir eksekusi itu harus langsung spektakuler. Padahal, semua hal besar dimulai dari yang kecil. Jeff Bezos dulu jualan buku online sebelum jadi raja e-commerce. Ed Sheeran dulu nyanyi di jalanan sebelum manggung di stadion. Bahkan martabak manis pun dimulai dari satu adonan, bukan langsung segerobak.
Jadi, kalau kamu punya visi, mulai aja dari hal kecil:
Mau jadi penulis? Tulis satu paragraf per hari.
Mau bikin bisnis? Jual satu produk dulu.
Mau sehat? Jalan kaki 10 menit dulu.
Konsistensi kecil lebih baik daripada niat besar tapi kosong.
- Berhenti Berhalu, Mulai Bergerak
Visi itu penting, tapi tanpa eksekusi, cuma jadi lamunan kosong. Kalau cuma berandai-andai tapi nggak ngapa-ngapain, itu namanya bukan bermimpi, tapi berhalu.
Mau sukses? Mulai sekarang juga. Karena kalau cuma mimpi tanpa aksi, besok lusa kamu bakal lihat orang lain sukses dengan impian yang sama, sementara kamu masih sibuk berandai-andai di pojokan.
Jadi, berhenti jadi Power Ranger di dalam kepala. Mulai eksekusi.