Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Ketujuh: Awan Itu Berbentuk Ayam Goreng

Jagad masih ingat betul, di hari pertama puasa, dia berkata dengan lantang kepada teman-temannya, “Puasa itu bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga menahan hawa nafsu. Ini perjalanan spiritual, Bung!” Kini, di hari ketujuh, dia duduk lemas di teras. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lunglai, dan yang lebih parah, dia mulai melihat hal-hal yang tidak […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Keenam: Ketika Rasa Lapar Membuatmu Bijaksana

Jagad selalu percaya bahwa manusia memiliki dua versi dalam dirinya: versi lapar dan versi kenyang. Versi lapar adalah filsuf, pemikir, manusia spiritual yang bijaksana. Sedangkan versi kenyang? Itu lebih mirip hewan ternak yang hanya ingin rebahan setelah makan berlebihan. Hari keenam puasa ini, Jagad semakin sadar bahwa rasa lapar bukan sekadar ujian fisik, tapi juga […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Kelima: Tarawih – Maraton atau Sprint?

Sarung terlipat rapi, baju koko wangi, sandal berada dalam kondisi optimal—tidak terlalu baru sehingga licin, tapi juga tidak terlalu tua sehingga jebol di tengah jalan. Malam ini, ia akan berangkat tarawih. Tapi ada satu masalah yang sejak tadi ia pikirkan. Sebuah pertanyaan filosofis yang mungkin juga menghantui banyak orang di bulan Ramadhan: Pilih masjid yang […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Keempat: Setan WFH?

“Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu,” begitu kata orang-orang. Tapi kalau benar begitu, kenapa godaan masih ada di mana-mana? Kenapa saat melihat es teh di iklan TV, tenggorokan Jagad langsung terasa kering seperti habis berjalan di padang pasir? Kenapa ketika sedang fokus beribadah, pikirannya tiba-tiba melantur ke tempat-tempat absurd yang tidak ada hubungannya dengan surga dan […]

Anak Muda Cangkruk Opini

Lebih Baik Menunggu daripada Ditunggu: Renungan Etika Komunal dalam Dunia yang Tak Sabar

Ada satu prinsip yang diam-diam dijalankan oleh orang-orang beradab di kampung, sebuah aturan tidak tertulis yang diwariskan dari generasi ke generasi: lebih baik menunggu daripada ditunggu. Kelihatannya sepele, tapi kalau kita telaah lebih dalam, prinsip ini bukan cuma soal ketepatan waktu, melainkan soal etika komunal, sopan santun, dan—yang lebih penting—cara kita menjalani hidup tanpa menambah […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Ketiga: Ngopi Sebelum Subuh – Benarkah Menenangkan?

Jagad selalu percaya bahwa kopi adalah bagian dari identitasnya. Bukan sekadar minuman, tetapi ritual. Di hari-hari biasa, kopi adalah teman dalam segala situasi—pagi yang malas, siang yang penuh kerjaan, atau malam yang butuh refleksi. Ia bisa melewatkan makan siang kalau perlu, tapi melewatkan kopi? Itu hampir mustahil. Lalu datanglah Ramadhan. Di mana kebiasaan harus disesuaikan, […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Kedua: Sahur dan Kesalahan Kalkulasi

Setelah sukses melewati hari pertama dengan kemenangan tipis, ia berpikir bahwa kali ini harus lebih strategis. Tidak boleh lagi merasa lapar sebelum waktunya. Tidak boleh ada drama perut merintih di tengah hari. “Triknya adalah makan lebih banyak saat sahur,” pikirnya penuh keyakinan. Tapi, seperti banyak hal dalam hidup, teori seringkali lebih mudah daripada praktik. Strategi […]

Anak Muda Cangkruk Lelucon

Hari Pertama: Lapar atau Sugesti?

Hari pertama puasa adalah hari penuh perjuangan. Sejak sahur, tubuh dan pikiran sudah mulai berdebat soal keabsahan kebiasaan yang tiba-tiba berubah. Jagad, seorang pemuda yang selalu percaya bahwa hidup adalah tentang keseimbangan, mencoba menghadapinya dengan tenang. Namun, keseimbangan macam apa yang bisa didapat kalau baru jam sepuluh pagi, perutnya sudah berontak seperti penumpang bus yang […]

Anak Muda Cangkruk Opini

Sejagad: Sebulan Bersama Jagad

Prolog: Menahan Diri, Menahan Lapar, dan Menahan Pertanyaan Kapan Nikah Ramadhan datang lagi. Bulan yang katanya penuh berkah, tapi juga penuh ujian. Bulan di mana orang-orang mendadak lebih religius dalam waktu semalam—sebelumnya rajin rebahan, kini mendadak rajin tadarusan. Bulan di mana warung makan ditutup pakai tirai, tapi tetap buka di dalam, karena rezeki harus tetap […]

Anak Muda Cangkruk Opini

Marhaban Ya Revolusi: Ramadan, Jalan Sunyi Perubahan

Ramadan datang, dan seperti biasa, dunia mendadak lebih religius. Warung pecel lele yang biasanya buka 24 jam sekarang pasang tirai setengah hati. Stasiun TV mengganti acara hantu dengan sinetron ustaz instan. Grup WhatsApp keluarga mulai banjir stiker “Mohon Maaf Lahir dan Batin” yang dikirim ulang tanpa rasa bersalah. Tapi aku ingin melihat Ramadan dari perspektif […]

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW