Anak Muda Budaya Ragam Sosial

Semangat Gotong Royong: Warisan Pendiri Bangsa yang Harus Terus Menyala

Di zaman serba digital ini, di mana orang lebih akrab dengan grup WhatsApp keluarga tapi tetap malas datang pas ada acara keluarga, gotong royong sering dianggap barang antik. Dulu, orang-orang bahu-membahu membangun rumah tetangga, sekarang bahu-membahu nunggu orang lain yang ngerjain.

Padahal, gotong royong itu bukan sekadar kerja bakti angkat-angkat batu atau bangun jembatan bambu. Lebih dari itu, gotong royong adalah ruh kebersamaan yang diwariskan para pendiri bangsa. Tanpa gotong royong, negara ini mungkin sudah bubar sejak lama. Bayangkan kalau dulu para pejuang kemerdekaan sibuk ngeluh, “Lho, ini kan bukan urusan saya, biar si Pono aja yang lawan Belanda.” Ya nggak jadi merdeka kita!

Tapi untungnya, semangat itu masih hidup. Salah satu contoh nyata adalah Dusun Kwarasan.

Dusun Kwarasan: Bukti Bahwa Gotong Royong Belum Punah

Di saat banyak tempat mulai kehilangan rasa kebersamaan, Dusun Kwarasan tetap bertahan dengan semangat gotong royong yang kuat. Masyarakatnya masih kompak dalam urusan bersih desa, bangun fasilitas umum, sampai urusan hajatan pun saling bantu. Di sini, kalau ada yang punya gawe, tetangga nggak sekadar datang makan, tapi ikut bantu dari awal sampai selesai. Nggak ada istilah tamu undangan yang datang cuma buat pamer outfit dan ngabisin es buah.

Kalau ada jalan rusak, mereka turun tangan, dari anak muda yang nyari cara agar program pemerintah bisa dimanfaatkan, dan seluruh warga yang ikut andil untuk bergerak bersama. Kalau ada yang kesulitan, mereka bantu, sekecil apapun usaha mereka lakukan. Bahkan untuk urusan kecil seperti memperbaiki lampu jalan atau membersihkan selokan, warga Kwarasan nggak perlu nunggu dinas terkait, apalagi nunggu malaikat turun. Mereka gerak sendiri.

Inilah esensi gotong royong yang sebenarnya: rasa memiliki yang tinggi terhadap lingkungan dan sesama.

Gotong Royong Itu Bukan Sekadar “Kerja Bakti”

Masalahnya, banyak orang sekarang menganggap gotong royong itu hanya soal angkat-angkat barang berat atau bersih-bersih kampung. Padahal, gotong royong itu luas.

Gotong royong dalam ekonomi → Misalnya, kalau ada warung kecil di kampung, belanja di situ dulu daripada ke minimarket besar. Ini membantu roda ekonomi lokal tetap berputar.

Gotong royong dalam sosial → Kalau ada tetangga kesulitan, jangan pura-pura nggak lihat. Kalau bisa bantu, bantu. Kalau nggak bisa, minimal jangan jadi beban tambahan.

Gotong royong dalam lingkungan → Jaga kebersihan, buang sampah pada tempatnya, jangan cuma modal bikin status “Sayangi Bumi” tapi bungkus cilok aja dibuang sembarangan.

Kalau Gotong Royong Hilang, Apa yang Terjadi?

Bayangkan kalau semua orang cuek. Jalan rusak dibiarkan. Sampah numpuk nggak ada yang peduli. Orang kesusahan malah ditertawakan. Yang ada, kita akan hidup di masyarakat yang penuh egoisme, di mana orang hanya peduli kalau ada manfaat buat dirinya sendiri.

Kalau budaya gotong royong mati, jangan salahkan siapa-siapa kalau nanti kita hidup di dunia yang dingin, bukan karena AC, tapi karena manusia sudah kehilangan kehangatan kebersamaan.

Jadi, Mari Teruskan Semangat Ini!

Gotong royong adalah warisan berharga. Bukan hanya karena ini ajaran nenek moyang, tapi karena ini yang membuat kita tetap manusia.

Dusun Kwarasan sudah membuktikan bahwa gotong royong masih relevan. Mereka sadar, kebersamaan adalah kekuatan. Dan kalau kita semua ingin hidup di lingkungan yang nyaman, nggak cukup cuma berharap. Harus ikut bergerak, harus ikut berkontribusi.

Karena pada akhirnya, negara ini nggak akan maju kalau semua orang sibuk mikir “Ini bukan urusan saya.” Sebaliknya, negara ini akan berjaya kalau semangat gotong royong terus menyala, seperti yang masih dijaga oleh Dusun Kwarasan.

Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

About Author

Penulis partikelir pojokan Sleman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW