Maaf mimin upload tulisan pagi-pagi hehe, soalnya kemarin baru sibuk nyelametin dunia hehe, oiya karena ini tulisan agak ‘berat’, bolehlah disiapin dulu kopi dan rokoknya, sembari membaca sesekali boleh disrupuuut dulu kopinyaaa, grrrrrr, baik langsung saja sikaaaatssss
Beberapa hari ini, saya sedang dibanjiri beberapa komentar teman-teman soal pilihan hidup saya untuk nulis-nulis yang semi politik. Beberapa komentar teman-teman mendukung, namun tidak sedikit yang menghujat dan mempertanyakan idealisme saya sebagai pemuda progresif. Namun ada salah satu komentar dari seorang teman dekat yang menarik untuk dijawab dan dibahas, begini komentarnya:
“Memangnya harus ya pemuda melek politik? Bukannya politik itu kotor, egois, dan hanya retorik belaka?” Jujur, saya ‘makdeg’ melihat pesan itu di WhatsApp saya, dari sekian pesan, hanya pesan tersebut yang sangat menarik untuk dibahas.
Memangnya Harus ya, Pemuda Melek Politik?
Saya rasa, harus. Pemuda harus melek politik, atau bahkan pemuda ambil bagian dalam politik, kenapa? Karena anak-anak muda merupakan aset bangsa untuk masa depan. Ketika nanti bapak/ibu Dewan sudah tidak mampu duduk mewakili rakyat, mau tidak mau anak muda lah yang harus menggantikan. Nhah, kalau anak mudanya tidak melek politik, bagaimana bisa membuat perubahan di negara ini?
Anak muda adalah bagian terpenting dalam menggerakkan roda politik di Indonesia, sebab semangat anak muda yang memimpikan perubahan tentu sangat menggebu, namun semangat untuk merubah bangsa ini kan tidak langsung ‘makbedundug’ jatuh dari langit, harus tau sistem dan strategi politiknya juga. Mungkin jika ditarik garis lurus yang jauh, berdirinya bangsa ini tidak lepas dari campur tangan anak muda, perdebatan antara Sukarni, Wikana, dkk yang mengatasnamakan golongan muda dengan Soekarno dan Moh. Hatta yang mewakili golongan tua, merupakan contoh kecil bagaimana saat itu anak muda berpolitik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Nhah, kenapa saya bilang politik itu penting. Jika anak-anak muda tidak melek politik, saya yakin, angka kemiskinan, angka anak terlantar, dan angka kenakalan remaja akan semakin meroket, karena apa? Hal-hal tersebut diatur dalam undang-undang, jika pemuda menjadi apatis, tidak mau tau dan tidak mau terlibat dalam politik, yha sama saja dengan memupuk kehancuran negeri ini.
Lantas Bagaimana Langkah Awal Anak Muda Harus Melek Politik?
Sederhana saja untuk bisa melek politik bagi anak muda. Pertama, jangan apatis terhadap sekitar, perhatikan samping kiri kanan lingkunganmu, seberapa jauh ketimpangan sosialnya? Kedua, jika sudah tahu apa yang terjadi, bangunlah sebuah diskusi kecil dengan orang yang lebih paham mengenai politik. Ketiga, peduli dengan sesama, karena dengan kepedulian terhadap sesama, akan muncul empati yang tinggi sehingga kalian akan paham, apa yang sedang terjadi, apa yang harus dilakukan, dan apa yang akan terjadi jika kalian diam saja.
Sebenarnya saya memahami kenapa anak muda sekarang banyak yang abai dengan politik, tak lain dan tak bukan adalah drama drama yang sering ditampilkan oleh penguasa di negeri ini, seringkali membuat kita ingin muntah, terkadang anak muda menjadi berpikir “sekejam itu ternyata politik” atau bahkan anak muda masih melihat bahwa politik juga memiliki senioritas, sudah kek ospek mahasiswa baru saja pake senioritas segala hmmm. Hal-hal yang semacam itu yang membuat anak muda menjadi apatis, cuek, dan abai dengan politik.
Jika pemudanya apatis dengan politik, maka jangan harap negeri ini berkembang, karena bagaimanapun juga, negeri ini butuh pemikiran cerdas nan kritis dalam dunia politik. Nantinya ketika pemuda sudah mulai melek politik, saya yakin pemuda bakal memiliki sikap yang kuat, otak yang cerdas, dan pemikiran yang kritis, untuk saat ini hal tersebut yang dibutuhkan.
Ketika anak muda sudah melek politik, saya yakin angka kemiskinan, anak terlantar dan kasus-kasus kekerasan juga akan turun. Karena apa? Anak muda masih memiliki jiwa yang bebas, sikap pantang menyerah, dan pemikiran yang kritis. Pastinya banyak jde segar yang bisa digunakan untuk menyejahterakan masyarakat.
Mari jaga kewarasan, turun dan ambil bagian dari politik, turut serta dalam sebuah perubahan, jangan sampai pemuda yang seharusnya masih gaek dan garang dalam dunia politik hanya duduk diam melihat ketidakadilan, tidak malu?