Anak Muda Healing

Monday Blues: Kenapa Hari Senin Begitu Berat buat Anak Muda?

Pernah nggak sih kamu merasa kalau hari Minggu itu terasa kayak satu detik doang, terus tiba-tiba sudah Senin lagi? Rasanya baru kemarin rebahan seharian, nonton series, atau nongkrong santai sama teman-teman, eh sekarang harus siap-siap menghadapi kenyataan: kerja, kuliah, atau aktivitas lain yang bikin kepala pusing. Tenang, kamu nggak sendirian. Fenomena malas menghadapi hari Senin ini bahkan punya nama keren: Monday Blues. Hampir semua orang pernah mengalaminya, terutama anak muda yang masih dalam tahap menyesuaikan diri dengan dunia kerja atau kuliah yang penuh tuntutan. Tapi, kenapa sih hari Senin itu terasa lebih berat dibanding hari-hari lainnya? Dan yang lebih penting, ada nggak cara buat menghadapinya tanpa drama berlebihan?

Salah satu alasan utama kenapa Senin terasa berat adalah karena perbedaan besar antara weekend dan weekdays. Di akhir pekan, kita bebas melakukan apa saja tanpa harus bangun pagi atau memikirkan tugas dan deadline. Ada yang menghabiskan waktu untuk tidur seharian, ada yang main game sampai larut malam, ada juga yang sibuk jalan-jalan buat menyegarkan pikiran. Dua hari itu terasa seperti pelarian dari rutinitas yang menekan. Tapi begitu Senin datang, kita dipaksa kembali ke realitas yang mungkin nggak selalu menyenangkan. Weekend itu terasa manis, sementara Senin seperti tamparan keras yang mengingatkan kita pada tanggung jawab.

Apalagi kalau selama dua hari terakhir kita terlalu menikmati kebebasan, seperti tidur larut malam atau mengabaikan tugas yang seharusnya dikerjakan lebih awal. Akibatnya, pola tidur jadi berantakan dan tubuh belum siap buat bangun pagi, bikin Senin pagi terasa makin menyebalkan. Rasa malas pun makin menjadi-jadi, dan kita jadi merasa nggak punya energi untuk memulai hari. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan kalau orang cenderung merasa lebih stres di hari Senin karena perubahan ritme yang drastis antara akhir pekan dan hari kerja. Tubuh yang terbiasa santai di akhir pekan tiba-tiba harus dipaksa kembali aktif, dan itu bikin mood jadi turun drastis.

Nggak cuma soal bangun pagi, Senin juga identik dengan tugas dan deadline yang menumpuk. Buat yang kerja, mungkin sudah ada meeting pagi yang menguras energi sejak awal hari. Buat mahasiswa, ada tugas yang harus dikumpulkan setelah seminggu penuh menunda. Belum lagi, ada beban pikiran kalau seminggu ke depan masih panjang dan penuh tantangan. Rasanya seperti baru saja selesai satu putaran perjuangan, tapi sekarang harus mulai lagi dari nol. Belum lagi kalau Senin harus menghadapi lingkungan yang nggak selalu menyenangkan. Ada yang harus berhadapan dengan bos galak, dosen killer, atau teman kerja yang bikin pusing. Akibatnya, banyak orang merasa malas bahkan sebelum hari itu benar-benar dimulai.

Tapi meskipun Senin itu berat, ada beberapa cara biar kita bisa menghadapinya dengan lebih ringan. Salah satunya adalah dengan tidak membiarkan weekend berantakan. Meskipun akhir pekan adalah waktu bersantai, tetap usahakan untuk tidur di jam yang nggak terlalu jauh dari jadwal biasanya. Dengan begitu, tubuh nggak akan kaget saat harus bangun pagi di hari Senin. Selain itu, coba juga buat mempersiapkan segala sesuatu dari Minggu malam. Daripada panik di Senin pagi karena lupa di mana tas atau dokumen penting, lebih baik siapkan semuanya sebelum tidur. Bahkan, membuat to-do list ringan buat hari Senin bisa membantu kita merasa lebih terorganisir dan mengurangi stres sejak pagi.

Selain itu, penting juga untuk menemukan sesuatu yang bisa membuat Senin terasa lebih menyenangkan. Bisa dengan sarapan enak, mendengarkan playlist favorit, atau mampir sebentar ke coffee shop sebelum mulai aktivitas. Hal-hal kecil seperti ini bisa membantu memperbaiki mood dan membuat Senin terasa lebih ringan. Jika memungkinkan, coba juga mulai hari dengan aktivitas yang sedikit lebih santai sebelum beralih ke tugas yang lebih berat. Jangan juga terlalu keras pada diri sendiri. Kita nggak harus langsung produktif sejak pagi, kok. Mulai saja dari tugas yang ringan dulu, biar otak dan tubuh punya waktu buat menyesuaikan diri.

Selain strategi kecil itu, mindset kita juga memainkan peran besar dalam menghadapi Senin. Kadang kita terlalu terpaku pada anggapan bahwa Senin itu menyebalkan, padahal kalau dipikir-pikir, dia nggak jauh beda dari hari lainnya. Jika kita terus-terusan membenci Senin, otak kita akan otomatis menolak hari itu dan bikin kita semakin malas. Coba ubah sudut pandang dengan melihat Senin sebagai awal baru, kesempatan buat memulai sesuatu dengan lebih segar. Memang nggak mudah, tapi dengan latihan, kita bisa membuat Senin terasa lebih ringan dari biasanya.

Pada akhirnya, Senin nggak akan pernah berubah. Mau kita suka atau nggak, dia akan tetap datang setiap minggu. Tapi yang bisa kita ubah adalah cara kita menghadapinya. Jadi daripada terus-terusan mengeluh, kenapa nggak coba menghadapi Senin dengan lebih santai? Siapa tahu, kalau kita mulai melihat Senin dengan sudut pandang yang berbeda, Monday Blues bisa berubah jadi Monday Boost.

Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

About Author

Penulis partikelir pojokan Sleman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW