Anak Muda Politik Ragam Sosial

Lidah Api Berantai: Dari Kota ke Kota, Suara yang Menyalakan Kemenangan

Lebih dari empat hari telah berlalu sejak pengesahan RUU TNI. Empat hari yang menggores luka, menyesakkan dada, dan menyulut bara di hati. Mereka pikir waktu akan membuat kita lelah, membuat semangat ini pudar. Mereka salah besar! Justru inilah awal dari perlawanan yang tak akan pernah berhenti. Inilah kobaran yang semakin membesar, menyebar dari kota ke kota, dari satu hati ke hati lainnya.

Di Semarang, mahasiswa yang turun ke jalan dengan niat suci justru disambut dengan hantaman dan bogem mentah. Gas air mata mereka tembakkan, tubuh-tubuh tumbang, suara dipaksa redup. Tapi lihatlah! Apakah mereka gentar? Tidak! Mereka bangkit lagi, lebih berani, lebih lantang! Luka di pelipis itu bukan tanda kekalahan, tapi bukti bahwa mereka berdiri di garis depan perjuangan!

Di Malang, ribuan rakyat turun dengan tekad membara. Tapi mereka dihadang, dipukul mundur, diteror dengan gas air mata. Puluhan demonstran jatuh, tim medis yang seharusnya netral malah menjadi korban. Namun, dari balik luka-luka itu, ada nyala yang tak bisa dipadamkan. Mereka tidak menyerah, mereka tidak mundur! Justru dari setiap pukulan yang diterima, semangat itu semakin menyala!

Di Surabaya, dua mahasiswa ditangkap, dijadikan contoh untuk menakut-nakuti yang lain. Tapi apakah itu membuat gelombang ini surut? Tidak! Justru itu menjadi pemantik yang membuat api ini menjalar lebih luas. Mereka yang diam kini mulai bersuara, mereka yang ragu kini mulai bergerak. Karena kami sadar: perlawanan ini bukan lagi milik segelintir orang, ini milik kita semua!

Di Yogyakarta, massa yang bertahan semalaman tidak diberi ruang. Mereka diusir, ditembaki water cannon, dihantam tanpa ampun. Tapi bukannya gentar, mereka justru semakin solid, semakin teguh. Mereka yang berdiri di garis depan bukan sekadar demonstran, mereka adalah pelita yang menerangi jalan menuju kemenangan!

Di Bandung, puluhan orang tumbang dengan luka-luka di tubuh mereka. Tapi lihatlah mata mereka! Tidak ada ketakutan di sana. Tidak ada rasa menyerah. Justru ada cahaya perlawanan yang semakin membesar. Mereka mungkin tersungkur hari ini, tapi esok mereka akan kembali, lebih kuat, lebih siap!

Mereka pikir dengan kekerasan, dengan ancaman, dengan represi, mereka bisa membungkam kita? Salah besar! Justru mereka yang menyalakan lebih banyak api. Dari Jakarta hingga Makassar, dari Sumatera hingga Papua, kobaran ini terus meluas. Suara ini semakin menggema. Kami tak akan tunduk, kami tak akan takut!

Dan kepada mereka yang masih ragu, yang masih takut untuk berdiri bersama—lihatlah di sekelilingmu! Api ini bukan hanya milik segelintir orang, api ini ada di dalam diri kita semua. Jangan biarkan ketidakadilan ini berkuasa! Jangan biarkan suara kita dibungkam! Bangkitlah! Bergabunglah! Ini bukan hanya perjuangan mereka yang ada di jalanan, ini adalah perjuangan seluruh rakyat!

Perlawanan ini tak akan berakhir sampai kita menang! Sampai suara kita didengar! Sampai keadilan benar-benar berdiri tegak di negeri ini! Kita akan terus bergerak, kita akan terus berteriak, kita akan terus melawan!

Dan pada hari itu, ketika kemenangan akhirnya ada di tangan kita, kita akan berdiri bersama, mengangkat tangan tinggi-tinggi, dan berteriak: “Kami menang! Ini negeri kami! Ini suara kami! Ini perjuangan kami yang tidak sia-sia!”

Bersiaplah, karena kemenangan itu semakin dekat! Tetap di jalur perjuangan, jangan goyah, jangan mundur. Kobarkan api ini, sebarkan semangat ini. Sampai saatnya tiba, kita akan rayakan kemenangan dengan kepala tegak dan hati membara!

 

 

S AJI P

S AJI P

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW