Kereta api di Indonesia punya cerita panjang yang dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Jalur pertama dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan diresmikan pada 10 Agustus 1867. Jalur ini menghubungkan Semarang dengan Tanggung di Jawa Tengah sepanjang 26 kilometer. Awalnya, kereta api dibuat untuk mempermudah pengangkutan hasil bumi, seperti gula dan kopi, dari pedalaman ke pelabuhan. Setelah itu, jaringan kereta api terus berkembang, terutama di Pulau Jawa. Pada tahun 1939, panjang jalur kereta api mencapai lebih dari 7.000 kilometer, mencakup beberapa pulau besar seperti Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Namun, setelah Perang Dunia II, banyak jalur yang ditutup karena kerusakan dan kurangnya perawatan. Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945, kereta api menjadi bagian penting perjuangan bangsa. Pada 28 September 1945, pegawai kereta api merebut kendali dari Belanda, dan tanggal itu kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional.
Perkembangan Kereta Api di Indonesia
Setelah kemerdekaan, perkembangan kereta api sempat melambat karena keterbatasan dana dan fokus pembangunan yang masih terbagi. Meski begitu, pemerintah terus memperbaiki dan mengembangkan transportasi ini. Pada tahun 1971, dibentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) yang kemudian berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada 1999. Masuk ke abad ke-21, banyak perubahan besar terjadi. Armada lama diganti dengan yang lebih modern, pelayanan makin ditingkatkan, dan jalur baru dibangun. Salah satu contohnya adalah Kereta Rel Listrik (KRL) yang kini menjadi transportasi utama di Jabodetabek. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi langkah besar dalam modernisasi transportasi Indonesia. Tidak hanya itu, layanan kereta bandara di Jakarta, Medan, dan Yogyakarta makin memudahkan akses masyarakat ke bandara. Jalur-jalur lama yang sempat mati pun dihidupkan kembali, seperti jalur Cibatu-Garut, yang menunjukkan komitmen untuk mengoptimalkan potensi kereta api.
Relevansi Kereta Api di Era Modern
Di zaman sekarang, kereta api tetap punya peran penting dalam kehidupan kita. Selain efisien, kereta api juga ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibanding kendaraan lain. Kereta api mampu mengangkut banyak penumpang dan barang sekaligus, yang pastinya membantu mengurangi kemacetan di jalan. Di kota-kota besar, KRL dan MRT menjadi solusi atas masalah transportasi di tengah urbanisasi yang terus meningkat. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bahkan menunjukkan bahwa Indonesia mulai menyaingi negara maju dalam hal teknologi transportasi. Tidak hanya itu, kereta api juga mendukung ekonomi dengan mempercepat distribusi barang. Dengan semua manfaat ini, kereta api tetap menjadi pilihan transportasi andalan yang relevan, nyaman, dan berkelanjutan. Dukungan pemerintah dan inovasi terus-menerus diharapkan membuat kereta api semakin maju dan dekat dengan kebutuhan masyarakat.