Anak Muda Musik Opini

Hari Musik Nasional: Musik, Vitamin Mental yang Kita Butuhkan

Pernah nggak sih kamu merasa dunia ini terlalu bising? Tugas numpuk, kerjaan nggak ada habisnya, media sosial bikin cemas, dan semua orang tiba-tiba kelihatan lebih sukses daripada kamu. Lalu di tengah segala kekacauan itu, ada satu hal yang bisa bikin kepala tetap waras: musik.

Hari ini, 9 Maret, kita memperingati Hari Musik Nasional. Momen ini bukan sekadar selebrasi buat para musisi, tapi juga buat kita—anak muda yang sering menjadikan musik sebagai penyelamat dalam berbagai situasi, dari overthinking tengah malam sampai ke sesi nangis diam-diam di kamar. Musik bukan sekadar suara, tapi juga obat buat jiwa yang kadang lelah menghadapi kenyataan.

Jadi, mari kita bahas lebih dalam: seberapa penting musik buat kesehatan mental kita?

Musik Sebagai Obat Tanpa Resep untuk Mental yang Lelah

Kalau ada yang bilang musik bisa menyelamatkan hidup, itu bukan lebay. Musik memang punya efek terapeutik yang nyata. Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa mendengarkan musik bisa menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres yang bertanggung jawab atas rasa cemas dan tegang.

Ini menjelaskan kenapa ketika kita merasa sedih atau stres, kita cenderung mencari lagu yang cocok dengan perasaan kita. Musik bisa menjadi terapi emosional. Menurut penelitian di Journal of Music Therapy, musik membantu kita memahami dan mengelola emosi. Makanya, habis patah hati, lagu-lagu galau malah sering diputar berulang-ulang. Bukan karena suka menyiksa diri, tapi karena itu bagian dari proses penyembuhan.

Musik juga bisa menjadi tempat curhat yang lebih nyaman dibanding cerita ke teman. Terkadang, kita nggak butuh nasihat panjang lebar—kita cuma butuh lirik lagu yang pas, yang membuat kita merasa dimengerti. Contohnya, anak muda yang sering merasa sendirian atau tertekan mungkin menemukan dirinya dalam lagu-lagu FSTVLST atau Hindia. Lirik-lirik mereka seolah berbicara langsung ke hati, membuktikan bahwa ada orang lain di luar sana yang merasakan hal yang sama.

Kenapa Musik Bisa Bikin Ketagihan? Dopamin Jawabannya!

Kenapa kita bisa mendengarkan lagu yang sama berulang kali tanpa bosan? Jawabannya ada pada dopamin, si hormon kebahagiaan. Musik bisa memicu pelepasan dopamin di otak, efeknya mirip dengan saat kita makan cokelat atau mendapat chat dari gebetan (kalau ada, kalau nggak ya cukup musik aja).

Studi dari McGill University di Kanada menunjukkan bahwa mendengarkan musik favorit bisa meningkatkan produksi dopamin hingga 9%. Makanya, setiap kali kita dengerin lagu favorit, ada sensasi bahagia yang sulit dijelaskan.

Bahkan, buat yang sering belajar atau kerja sambil dengerin musik, ada bonus tambahan: musik bisa meningkatkan fokus dan produktivitas. Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa musik dengan tempo sedang—seperti jazz atau lo-fi beats—bisa membantu otak tetap fokus tanpa merasa tertekan. Jadi, kalau tugas numpuk, coba kerja sambil dengerin Lofi Hip Hop Radio – Beats to Relax/Study To di YouTube.

Musik, Identitas, dan Kebebasan Ekspresi

Bagi anak muda, musik bukan cuma hiburan. Musik adalah identitas, perlawanan, dan kebebasan berekspresi. Dari punk, hip-hop, indie, sampai dangdut koplo, semua genre punya peran dan maknanya sendiri.

Musik bisa jadi media untuk menyuarakan keresahan dan mengkritik keadaan. Coba perhatikan, banyak gerakan sosial yang lahir dari musik. Dari era Bob Dylan yang jadi suara protes di tahun ‘60-an, sampai Efek Rumah Kaca yang menyentil isu sosial di Indonesia. Musik memberikan kita ruang untuk menyampaikan perasaan tanpa harus teriak di depan umum.

Bahkan di skala yang lebih personal, musik bisa membantu kita memahami diri sendiri. Ada lagu-lagu yang bikin kita merasa “Oh, ini gue banget!”, ada juga yang bikin kita sadar akan sesuatu yang selama ini kita abaikan. Musik membantu kita menemukan siapa diri kita.

Di tengah dunia yang semakin ribut, kadang kita butuh tempat untuk menenangkan diri, dan musik adalah bentuk escapism yang sehat. Apalagi buat anak muda yang sering merasa terjebak dalam tekanan sosial, ekspektasi keluarga, dan beban hidup yang makin absurd.

Musik dan Ritual Kehidupan: Dari Galau Sampai Perayaan

Menariknya, musik selalu ada dalam berbagai momen kehidupan kita. Entah kita sadar atau tidak, musik telah menjadi bagian dari ritual sehari-hari kita:

Pagi hari → Musik membangunkan kita dan memberi energi buat memulai hari. Beberapa orang memilih lagu semangat, ada juga yang memilih lagu mellow biar bangunnya lebih santai.

Di perjalanan → Musik menemani kita di jalan, baik itu naik motor, mobil, atau kereta. Ada yang suka mendengarkan musik upbeat, ada juga yang menikmati playlist reflektif sambil melihat keluar jendela dan berpura-pura jadi karakter utama dalam film.

Saat bekerja atau belajar → Musik membantu kita tetap fokus dan nggak cepat bosan.

Sebelum tidur → Musik membantu menenangkan pikiran dan membuat tidur lebih nyenyak.

Bahkan, dalam acara penting seperti pernikahan, perpisahan, atau momen perayaan lainnya, musik selalu ada. Musik adalah soundtrack hidup kita—tanpa musik, hidup mungkin terasa datar dan membosankan.

Musik adalah Teman yang Nggak Pernah Meninggalkan

Hari Musik Nasional bukan cuma perayaan buat musisi, tapi juga buat kita semua yang pernah diselamatkan oleh musik. Dalam perjalanan hidup yang penuh lika-liku, musik adalah teman yang nggak pernah meninggalkan kita, bahkan saat semua orang pergi.

Jadi, di hari spesial ini, coba luangkan waktu sejenak buat menghargai musik. Dengarkan lagu favoritmu, nyanyikan keras-keras di kamar (biar tetangga tahu selera musikmu keren), atau bahkan ciptakan musikmu sendiri.

Karena tanpa musik, dunia ini bakal terasa jauh lebih sepi, dan hidup mungkin bakal terasa lebih berat.

Selamat Hari Musik Nasional! Mari terus hidup dengan irama yang kita pilih sendiri.

Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

About Author

Penulis partikelir pojokan Sleman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW