Anak Muda Budaya Musik Ragam

Campursari: Musik Pernikahan yang Tak Pernah Minta Undangan

Dalam setiap pernikahan di Jawa, ada satu tamu yang tak pernah diundang tapi selalu datang dengan percaya diri. Dia tak perlu RSVP, tak perlu kenal mempelai, tapi dijamin akan hadir dan menguasai suasana. Siapa dia? Campursari!

Musik ini seperti tamu senior yang sudah hapal seluk-beluk pesta, selalu duduk di kursi depan, dan tetap nyetel meskipun pengantin sekarang lebih suka playlist Spotify. Campursari tidak peduli dengan tren. Saat pasangan muda menginginkan suasana elegan dengan jazz atau lagu-lagu K-pop, tiba-tiba terdengar suara sinden, diiringi kendang dan saron, menyelinap dari sound system. Seakan berkata, “Lha, iki pesta pernikahan apa cangkruk di kafe?”

Campursari dan Kekuatan Mistisnya

Campursari punya daya magis. Awalnya, tamu-tamu datang dengan gaya anak Jaksel, berbaju linen dan rambut klimis. Tapi begitu Cendol Dawet berkumandang, mendadak mereka berubah. Ada yang maju joget, ada yang mendadak jadi sinden dadakan, ada yang sambil makan sate malah berteriak, “Hidup Didi Kempot!”

Kalau kamu datang ke kondangan dan mendengar Sewu Kuto, hati-hati. Bisa jadi tanpa sadar, kamu ikut menyanyi dengan mata berkaca-kaca, mengenang mantan yang dulu pernah ngajak ke alun-alun tapi kini menikah dengan orang lain.

Lagu-lagu campursari ini seperti mantra yang langsung menembus alam bawah sadar. Mau kamu fansnya Radiohead, Blink-182, atau bahkan EDM garis keras, saat Stasiun Balapan dimainkan, lidahmu akan otomatis menyanyikannya. Kamu bisa menyangkal, tapi hatimu tak bisa bohong.

Repertoar Abadi di Pernikahan Jawa

Mari kita bahas daftar lagu yang selalu hadir di pesta pernikahan Jawa.

1. Sewu Kuto – Ini lagu yang bikin tamu tiba-tiba termenung di pojokan, meratapi nasib sambil menyeruput es teh manis.

2. Stasiun Balapan – Lagu wajib untuk mereka yang pernah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.

3. Cendol Dawet – Lagu yang bikin orang tua joget, anak muda salah tingkah, dan penjual dawet ketiban rezeki.

4. Kalah Sak Kabehane – Lagu yang membuat tamu teringat bahwa kadang kelebihan saja tidak cukup untuk menang dalam cinta.

5. Banyu Langit – Lagu yang mengingatkan bahwa hidup penuh liku-liku dan hujan deras tidak selalu membawa pelangi.

Lagu-lagu ini adalah paket lengkap: ada yang bikin goyang, ada yang bikin baper, dan ada yang bikin orang tua bahagia karena “Akhirnya musiknya nggak kebarat-baratan!”

Campursari dan Fenomena Panggung Hajatan

Campursari bukan sekadar musik. Ini adalah pertunjukan. Saat organ tunggal mulai dimainkan, ada serangkaian peristiwa yang pasti terjadi:

1. Bapak-bapak maju ke depan dengan peci miring, ingin menyumbang lagu tapi akhirnya malah pidato tentang sejarah muda-mudinya.

2. Ibu-ibu joget sambil kipas-kipas, meskipun kipasnya sudah lemas karena sedari tadi digunakan buat menghalau panas.

3. Anak muda menyingkir ke pojok, takut diajak joget oleh ibu-ibu.

4. Ada bapak-bapak yang nyawer, dan ini momen yang selalu dinanti oleh biduan.

5. Sinden berinteraksi dengan tamu, biasanya dengan guyonan yang membuat satu kampung tertawa.

Kenapa Campursari Tak Bisa Digantikan?

Beberapa generasi muda mungkin mencoba menggantinya dengan DJ, live band pop, atau bahkan akustikan mellow. Tapi tetap saja, ketika ibu-bapak minta “lagu sing enak”, ujung-ujungnya ya campursari juga.

Ini soal identitas. Musik campursari sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat Jawa. Dia bukan hanya sekadar musik, tapi juga memori kolektif. Mau sejauh apa pun kamu merantau, begitu mendengar Sewu Kuto, kamu akan ingat kampung halaman.

Jadi, buat kalian yang masih skeptis dengan campursari, coba dengarkan lebih dalam. Ada kisah, ada kenangan, ada sejarah di balik setiap liriknya. Kalau nanti kamu menikah dan tiba-tiba mendengar Cendol Dawet dari speaker, terimalah takdirmu. Karena di pesta pernikahan Jawa, campursari tak perlu undangan, tapi selalu datang.

Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

About Author

Penulis partikelir pojokan Sleman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW