Hidup sebagai anak muda jompo itu pelik. Usia masih kepala dua atau tiga, tapi badan udah sering error kayak laptop tua yang kebanyakan tab. Baru kena angin malam dikit, langsung meriang. Begadang satu malam, besoknya encok. Salah posisi tidur, leher bisa miring seminggu. Ini belum masuk fase di mana lutut bunyi “krek” setiap jongkok.
Untungnya, di tengah kejompoan ini, ada dua sahabat setia yang selalu siap “save the day”: Antangin dan Tolak Angin. Mereka bukan saingan, bukan pula musuh bebuyutan, tapi lebih kayak duo superhero yang saling melengkapi.
Meskipun artikel ini bukan buat endorse kedua merek tersebut, kalau mau dikirim satu kardus Antangin atau Tolak Angin, aku juga nggak nolak sih~ hehe
Tolak Angin: Sang Pendekar Sejuk dari Timur
Bayangkan kamu baru pulang naik motor malam-malam, angin menusuk sampai ke tulang, badan mulai gak enak. Atau mungkin habis makan gorengan + es teh jumbo, lalu perut mulai bunyi aneh kayak radio rusak. Saat itulah Tolak Angin datang bagai pendekar dari Timur, membawa kesejukan herbal yang langsung menyapu bersih gejala masuk angin.
Diminum hangat-hangat, rasanya kayak pelukan emak dalam bentuk cair. Campuran jahe, madu, dan rempah-rempahnya langsung bikin badan adem. Kalau diibaratkan teman, Tolak Angin ini tipe yang selalu siap sedia kasih solusi pas kamu lagi stres, tapi dengan gaya santai dan kalem.
Antangin: Si Jagoan dengan Tameng Kesehatan
Sementara itu, ada Antangin, sang pendekar dari Barat. Dia lebih berasa “keras” dibanding Tolak Angin. Kalau yang satu membawa kesejukan, Antangin lebih ke “panas membara tapi menyelamatkan”. Sensasinya lebih pedas di tenggorokan, cocok buat yang butuh efek “hajar bleh” ke badan yang mulai tumbang.
Antangin ini ibarat teman yang suka ngasih semangat pas kamu mulai nyerah: “Ayo, bisa! Gas terus!” Cocok buat yang sering begadang karena deadline atau kerja rodi demi sesuap nasi dan segelas kopi.
Keduanya, Penolong di Saat Genting
Buat anak muda jompo, keduanya ini adalah harta karun. Mau pilih yang mana, tergantung kondisi:
Lagi mulai meriang, mau pencegahan? Tolak Angin.
Udah kembung, masuk angin parah? Antangin.
Lagi traveling, takut masuk angin di jalan? Bawa dua-duanya.
Kadang hidup ini memang seperti Antangin dan Tolak Angin—harus bisa memilih kapan butuh ketenangan, kapan harus digas. Yang jelas, satu-satunya yang gak boleh kita tolak di dunia ini ya Tolak Angin. Karena menolak angin sama aja dengan menantang nasib.
Jadi, buat kita-kita yang udah merasa renta sebelum waktunya, mari tetap berjaya dengan herbal penyelamat perut dan badan. Jangan lupa sedia di tas, biar gak tumbang di tengah perjuangan. Sebab, revolusi boleh terus berjalan, tapi masuk angin tetap harus ditolak dan diantangin!