Anak Muda Cangkruk Opini Ragam

Adik-Adik Makan Gratis, Om-Om Pusing Berstrategi

Halo, adik-adik manis yang tiap hari senyum cerah karena perut kenyang dan otak cemerlang! Gimana, enak kan makan siang bergizi gratis? Nasi hangat, lauk berprotein, sayur berwarna-warni, bahkan ada susu buat bikin tulang kuat. Pokoknya, makanannya nggak kalah sama menu katering nikahan!

Tapi tahu nggak, di balik semangkuk gizi seimbang yang kalian santap, ada om-om dan tante-tante di gedung tinggi yang pusing tujuh keliling? Bukan karena mereka iri sama menu kalian (mereka bisa makan steak kapan aja, santai), tapi karena janji politik itu nggak semudah ngomong di atas panggung kampanye.

Janji Manis, Realisasi Pedas

Waktu dulu kampanye, para om dan tante politikus ini bilang: “Kami akan pastikan semua anak mendapatkan makan siang bergizi gratis! Anak-anak harus tumbuh sehat dan pintar!” Wah, waktu itu semua orang tepuk tangan, ibu-ibu mengangguk bangga, bapak-bapak manggut-manggut penuh harapan, dan kalian, adik-adik kecil, masih belum peduli karena sibuk main petak umpet.

Tapi setelah janji diucapkan, mulailah yang namanya realita menampar. Program makan bergizi gratis ini butuh duit yang nggak sedikit. Lah, uangnya dari mana? Dari anggaran negara, dong! Nah, masalahnya, anggaran itu kayak sepotong pizza yang diperebutkan banyak orang. Ada yang mau buat bangun jalan, ada yang buat kesehatan, ada yang buat bayar utang negara (karena kita suka belanja, tapi duitnya utang dulu).

Om-om di pemerintahan mulai gelisah. Kalau anggaran buat makan gratis diprioritaskan, berarti ada yang harus dikorbankan. Siapa yang rela? Ya nggak ada! Semua merasa programnya paling penting. Jadilah rapat demi rapat berlangsung dengan penuh debat, ada yang mukanya merah karena emosi, ada yang ketiduran karena kelamaan dengerin argumen, dan ada juga yang sambil mikir: “Duh, enaknya makan apa nanti malam?”

Makan Gratis vs Pemangkasan Anggaran

Tapi ya begitulah, adik-adik. Demi kalian bisa makan bergizi gratis, ada program lain yang mungkin harus dipangkas. Bisa jadi anggaran buat kebudayaan atau pembangunan jalan-jalan desa harus dipangkas. Atau kalau nggak, dicari sumber dana lain dengan segala cara, misalnya pajak naik dikit (tenang, kalian belum kena pajak, tapi orang tua kalian mulai keringetan).

Om-om ini ada yang tetap keukeuh berjuang: “Pokoknya anak-anak harus makan gratis! Masa kalah sama negara lain?” Tapi ada juga yang mulai ragu: “Kalau kita jor-joran buat makan gratis, anggaran lainnya keteteran, bos.”

Yang pasti, biar adik-adik bisa makan gratis tanpa gangguan, para om-om ini harus jadi ahli strategi anggaran. Kayak main game strategi, mereka harus pintar-pintar mengatur sumber daya supaya semua kebagian, nggak ada yang ngambek, dan yang paling penting: nggak ada yang tiba-tiba pura-pura sakit gara-gara stres mikirin duit negara.

Belajar yang Rajin, Ya!

Nah, karena makanannya udah ditanggung negara, sekarang giliran kalian yang harus bertanggung jawab: BELAJAR YANG RAJIN! Masa udah dikasih makan bergizi, tapi nilainya tetap zonk? Itu namanya rugi bandar, dong! Om-om yang sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan mungkin beberapa helai rambut karena stres ini pasti berharap kalian bisa tumbuh jadi orang yang bermanfaat buat bangsa.

Minimal, kalau nanti kalian jadi politisi, kalian nggak bingung lagi mikirin anggaran negara. Atau kalau jadi rakyat biasa, kalian bisa ngerti kenapa harga barang naik, kenapa ada pajak, dan kenapa politik itu penting.

Jadi, ayo nikmati makan siang gratisnya, habiskan lauknya, jangan buang-buang makanan! Habis itu, belajar yang rajin, biar nanti kalian nggak cuma jadi penonton, tapi juga pemain di panggung besar negara ini. Siapa tahu, beberapa tahun lagi, gantian kalian yang bikin janji politik?

Tapi inget, janji itu bukan sekadar kata-kata. Ada yang harus mikirin cara biar janji itu nggak cuma manis di mulut, tapi juga bisa dinikmati di atas piring!

Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

About Author

Penulis partikelir pojokan Sleman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan ketinggalan Update dari kami

    Kami akan mengirimkan anda update terbaru dari Layanglayang Merah.

    LLM @2024. All Rights Reserved. | Developed with love ISW