Malam itu sepi, tenang, sunyi. Harusnya enak buat rebahan, kan? Tapi kok malah jadi ribut?! Bukan tetangga nyetel dangdut tengah malam, tapi pikiran sendiri yang bikin gaduh. Udah mau tidur, eh, tiba-tiba inget tugas numpuk, masa depan yang nggak jelas, duit yang nggak ada, dan status hubungan yang lebih rumit dari soal matematika.
Dan ternyata, kamu nggak sendiri. Banyak anak muda Indonesia yang ngalamin hal yang sama. Pas siang, sibuk dengan ini-itu, lupa sama overthinking. Tapi begitu malam, boom! Semua ketakutan, kecemasan, dan keresahan datang kayak undangan kondangan—tanpa diminta!
Remaja + Overthinking = Bestie?
Jujur aja, generasi kita ini jagonya overthinking. Menurut survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), satu dari tiga remaja Indonesia punya masalah kesehatan mental. Itu artinya, sekitar 15,5 juta remaja lagi sibuk debat sama pikirannya sendiri tiap malam. Dan dari sekian banyak gangguan mental, yang paling sering muncul adalah gangguan kecemasan sebesar 3,7 persen, disusul depresi sebesar 1 persen dan lainnya.
Kenapa bisa kayak gitu? Ya, karena kita sering takut sama hal-hal yang belum tentu kejadian! Mulai dari nilai jelek yang katanya bakal bikin masa depan suram, karier yang nggak jelas, ekonomi yang makin nggak ramah, sampai urusan asmara yang bikin hati cenat-cenut lebih dari drama Korea.
Kenapa Overthinking Suka Nongol Malam-Malam?
Jadi gini, siang itu waktunya kita sibuk. Sekolah, kerja, main game, scrolling media sosial—otak nggak sempet mikir terlalu jauh. Tapi pas malam, semua aktivitas berkurang, suasana sunyi, dan otak pun otomatis memutar ulang semua masalah yang belum selesai.
Mungkin kamu nggak sadar, tapi pas malam, ada konferensi tingkat tinggi dalam kepala kita:
“Besok tugas gue bakal dikumpulin nggak ya?”
“Kalau nggak, gue bakal diomelin nggak ya?”
“Kalau diomelin, bakal dicap jadi anak malas nggak ya?”
“Kalau dicap anak malas, masa depan gue suram nggak ya?”
“Kalau masa depan suram, bakal jomblo seumur hidup nggak ya?”
Dan boom, otak kita resmi berubah jadi skenario film horor yang nggak ada habisnya!
Efek Samping Overthinking Level Dewa
Kalau didiemin, overthinking ini bisa berbahaya, lho! Bisa bikin:
1. Susah Tidur – Ujung-ujungnya malah jadi zombie pagi harinya.
2. Kesehatan Amburadul – Sakit kepala, perut mules, badan lemes.
3. Prestasi Menurun – Gimana mau fokus kalau tiap malam debat sama pikiran sendiri?
4. Menjadi Anti Sosial – Males ketemu orang, takut salah, akhirnya mager total.
Oke, Gimana Cara Ngalahin Overthinking?
Tenang, bestie! Ini beberapa trik buat ngusir overthinking biar nggak jadi penghuni tetap di kepala:
1. Sadari Kalau Ini Cuma Pikiran, Bukan Ramalan Mbah Dukun
– Overthinking tuh biasanya cuma asumsi, bukan fakta. Jangan percaya sama otak yang lagi drama.
2. Cerita ke Orang Terdekat
– Jangan dipendem sendiri. Kadang setelah cerita, masalah yang keliatan gede jadi lebih kecil.
3. Bikin Daftar Kegiatan
– Catat apa yang bisa kamu lakukan besok, biar otak nggak sibuk bikin skenario horor tiap malam.
4. Lakukan Kegiatan yang Bikin Tenang
– Meditasi, mendengarkan musik, menulis jurnal, atau sekadar main game santai bisa membantu.
5. Olahraga, Bestie!
– Bukan cuma buat six-pack, tapi juga bikin tubuh lebih rileks dan pikiran nggak gampang tegang.
6. Kurangi Kopi dan Gula Berlebihan
– Kafein bisa bikin otak makin aktif mikir yang nggak-nggak. Gula bikin energi naik-turun nggak jelas.
7. Cari Bantuan Profesional Kalau Udah Berat
– Nggak ada yang salah dengan pergi ke psikolog! Kadang kita butuh orang lain buat bantu ngelurusin pikiran.
Kesimpulan: Malam Nggak Seharusnya Jadi Medan Perang
Overthinking emang hobi anak muda, tapi jangan biarin jadi kebiasaan. Mau hari kamu bagus atau jelek, jalani aja sebisa mungkin. Jangan lupa, usaha nggak akan mengkhianati hasil. Dan yang paling penting, malam itu buat istirahat, bukan buat debat sama otak sendiri!
Jadi, yuk mulai kelola pikiran dengan lebih santai. Siapa tahu, kalau lebih rileks, besok pagi kamu bangun dengan perasaan lebih lega, siap menghadapi dunia dengan senyuman.